SlideShow

oke
0

Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Banjarnegara


Lepas waktu isya, warga berbondong-bondong mendatangi sumber suara dengan sebuah layar putih yang terbentang di pinggir lapangan. Tidak membutuhkan waktu lama, lautan manusia beragam usia hampir memenuhi setengah lapangan sepakbola.

Titik desa terakhir di Kabupaten Banjarnegara, layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 menyambangi Desa Karangjati, Kecamatan Susukan pada Rabu malam, 6 Mei 2015 yang ditempatkan di lapangan desa.

"Jarang ada hiburan di Desa Karangjati karena itu ketika dibuka pendaftaran lokasi layar tanjleb, desa kami langsung memesan untuk didatangi. Kami kerahkan potensi desa yang ada untuk menghibur masyarakat dan memeriahkan FFP," tutur koordinator lokal, Kristiono.


Pentas seni lengger calung dari Sanggar Sekar Santi Desa Karangjati mengawali gelaran layar tanjleb FFP 2015. Pentas kesenian asli Banyumas ini semakin merapatkan penonton dengan layar tanjleb.

Kepala Desa Karangjati Kusyati mengatakan, desa yang dipimpinnya banyak memiliki potensi dengan bergotong-royong, warga bisa mengembangkannya. "Salah satunya makanan tradisional yang malam ini warga menjualnya di seputar lapangan," ujarnya.

Tidak mau kalah dengan film-film yang diputar, pemuda Desa Karangjati pun urun dua sekaligus film untuk diputar, yaitu profil desa dan film tentang sosialisasi bahaya membuang sampah sembarangan.


Pada kesempatan itu, festival film yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga memutar "Sang Surya" karya siswa MTs Ma'arif Mandiraja Banjarnegara, "Desing Banjarkulon" produksi SMK 1 Bawang Banjarnegara dan "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga. Ketiganya bagian dari program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya.

Sementara film utama diputar dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta memutar pula film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.

Direktur FFP Bowo Leksono mengatakan, meski namanya Festival Film Purbalingga namun festival ini milik masyarakat Banyumas Raya dan masyarakat Indonesia. "Malam hari ini pembuktiannya, ribuan masyarakat datang dan memadati lapangan. Sebagian diantaranya turut mengais rezeki dengan berjualan," jelasnya.

Usai lawatan ke Banjarnegara, gelaran layar tanjleb akan menyambangi bumi Cilacap setelah istirahat sehari pada Jumat, 8 Mei 2015 diawali di pelataran balai Desa Jati, Kecamatan Binangun.

kontak

  • Facebook : festivalfilm purbalingga
  • Twitter : @festfilmpbg
  • Email : purbalinggafilmfest@gmail.com
  • Website : festivalfilmpurbalingga.blogspot.com
  • Phone: +6285227872252 (Nanki Nirmanto) / +6285726331267 (Asep Triyatno)
  • Alamat : Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia