SlideShow

oke
0

Layar Tanjleb FFP 2015 Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara



Jalan sempit, terjal, dan menanjak menghiasi perjalanan armada layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2015. Bahkan di beberapa titik, terjadi longsoran menyebabkan antri kendaraan menyebabkan layar baru terkembang usai waktu Magrib.

Malam itu, Senin, 4 Mei 2015, giliran pemutaran layar tanjleb FFP 2015 di Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Meski gerimis sempat turun, namun berhenti bersamaan rembulan yang memaksa menyinari langit Leksana.

"Senang sekali Desa Leksana dijadikan salah satu titik desa layar tanjleb FFP 2015. Warga tidak hanya membutuhkan hiburan namun juga yang mencerahkan. Film menurut kami penting untuk bisa dinikmati warga desa," ujar koordinator lokal, Sugeng Mulyanto.


Pada kesempatan itu diputar enam film. Sesi 1 diputar film pelajar Banyumas Raya yang dikirimkan untuk program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, yaitu dokumenter berjudul "Duka Si Jemblung" produksi SMK 2 Bawang Banjarnegara yang menggambarkan situasi duka pada tragedi bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung tak jauh dari Desa Leksana dan film pendek "Coblosan" produksi SMK 1 Kutasari Purbalingga.

Pada sesi 2 diputar film dokumenter "Menonton Penonton" sutradara Ardi Wirda Irawan, film fiksi "Lemantun" sutradara Wregas Bhanuteja, dan film dokumenter "Digdaya Ing Bebaya" sutradara BW Purbanegara, serta di sesi 3 memutar film panjang "Siti" sutradara Eddie Cahyono.

Salah satu penonton, Nuryanto mengatakan, film dokumenter tentang bencana longsor Jemblung sangat menarik bukan untuk mengingat kesedihan tapi agar membuat warga lebih waspada. "Meski filmnya sederhana, tapi kami rasa lebih lengkap dibanding yang ada di televisi selama ini," ungkapnya.


Meski panitia lokal dari Radio Komunitas RK FM mengakui kurang persiapan, namun tidak menyurutkan warga Desa Leksana dan sekitarnya untuk mendatangi sepetak tanah kosong milik warga dimana layar ditancapkan.

Manager FFP Nanki Nirmanto mengatakan, pemuda Desa Leksana yang tergabung dalam radio komunitas sangat kompak. "Mereka berharap kami terus berkomunikasi membantu pendampingan bidang film dan bagi kami, itu kewajiban," katanya.

Program layar tanjleb di Desa Leksana merupakan titik kedua dari 19 titik desa layar tanjleb festival yang digagas Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga. Desa selanjutnya, layar akan dipasang di pelataran Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara pada Selasa malam, 5 Mei 2015.

kontak

  • Facebook : festivalfilm purbalingga
  • Twitter : @festfilmpbg
  • Email : purbalinggafilmfest@gmail.com
  • Website : festivalfilmpurbalingga.blogspot.com
  • Phone: +6285227872252 (Nanki Nirmanto) / +6285726331267 (Asep Triyatno)
  • Alamat : Jl. Puring No. 7 Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia